KEBUMEN, RadarKebumen.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi UIN Saizu Purwokerto dengqn UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, mengadakan kunjungan ke produksi tepung angkrik di desa Sampang, kecamatan Sempor, kabupaten Kebumen. Desa Sampang sendiri memiliki beberapa jenis komoditas pertanian diantaranya padi, angkrik, kacang hijau serta kacang kedelai.
Kunjungan ini dimulai pada hari Rabu (31/7/24) dengan agenda mengunjungi kebun budidaya tanaman angkrik. Pada kunjungan ini, mahasiswa diberikan pengetahuan tentang cara memanen tumbuhan angkrik dengan dicangkul. Diketahui, tanaman angkrik biasanya memerlukan waktu sekitar 3-4 bulan untuk dipanen.
Kunjungan dilanjutkan pada tanggal 2 Agustus 2024 dengan agenda penggilingan angkrik serta proses penjeboran (penyaringan dengan diberi air). Untuk mendapatkan endapan tepung memerlukan waktu 2 jam setelah dijebor. Setelah mendapatkan endapan tepung, air yang digunakan diganti dengan air bersih lalu diendapkan kembali proses ini dilakukan kurang lebih dua kali untuk mendapatkan hasil tepung yang maksimal.
Setelah itu hasil endapan tepung yang didapatkan dijemur kurang lebih memerlukan waktu kurang lebih dua hari tergantung cuaca.
“Dijemur tergantung cuaca mas, kurang lebih dua harian kalau lagi musim panas kayak gini,” ucap Tunis Ahmad Sugiarto, Jumat, (02/08/2024).
Tepung angkrik bisa digunakan untuk membuat beberapa olahan olahan makanan, seperti bubur sum-sum, candil, cireng dan masih banyak lagi. Selain itu dapat dijadikan sebagai obat penyakit lambung. Pemasaran dari tepung angkrik ini biasanya langsung ada orang yang mencari langsung ke tempat produksinya, jadi tidak perlu dipasarkan keluar daerah. Apalagi berapa tahun yang lalu ketika wadah covid menyerang banyak orang yang mencari tepung angkrik terutama dari pihak dinas kesehatan maupun Rumah Sakit.