JAKARTA, RadarKebumen.com – Pembangunan Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) segera rampung. Masjid yang mampu menampung hingga 60 ribu jemaah ini ditargetkan siap digunakan untuk Salat Idul Fitri tahun depan.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, menjelaskan bahwa Masjid IKN akan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ia menambahkan, masjid ini akan berdampingan dengan berbagai tempat ibadah lain seperti pura, vihara, klenteng, dan Gereja Nusantara Santo Fransiskus Xaverius.
“Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen untuk menyediakan fasilitas ibadah yang memadai dan representatif bagi seluruh masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Maju,” ujar Hariqo dalam keterangannya, Sabtu (7/12/2024).
Tahapan Pembangunan Masjid IKN
Hariqo memaparkan, Masjid IKN saat ini tengah dalam tahap pembangunan pertama yang mencakup bangunan utama setinggi empat lantai, terdiri dari dua lantai mezzanine dan dua lantai pelataran serbaguna sekaligus untuk parkir. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 32.125 meter persegi dengan luas bangunan utama, plaza, dan minaret mencapai 60.173 meter persegi.
Selain itu, terdapat fasilitas tambahan berupa bangunan komersial seluas 2.212 meter persegi (2 lantai) dan bangunan penunjang seluas 727 meter persegi (1 lantai). Fasilitas parkir yang tersedia mencakup empat lot khusus VVIP, satu lot untuk difabel, lima lot parkir bus, serta 64 lot parkir di area pelataran lantai LG.
Pengganti Masjid Istiqlal
Hariqo juga menyebutkan bahwa Masjid IKN akan menggantikan Masjid Istiqlal sebagai Masjid Negara, seiring dengan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. “Saat ini, Masjid Istiqlal adalah Masjid Negara. Namun, dengan dipindahkannya ibu kota negara ke Nusantara, Masjid di IKN akan menjadi Masjid Negara,” jelasnya.
Target Penyelesaian dan Konsep Desain
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti meminta agar pembangunan Masjid IKN selesai pada Maret 2025, sehingga dapat digunakan untuk Salat Idul Fitri. Diana menjelaskan, masjid ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kubah utama, plaza terbuka, dan menara minaret.
Desain kubah mengadopsi konsep simbol sorban dan galaksi Andromeda sebagai lambang ketakberhinggaan semesta. Plaza terbuka dirancang untuk menegaskan arah kiblat, yang diteruskan ke menara minaret dengan bentuk dinamis melambangkan keilahian.
Kolaborasi Infrastruktur dengan Finlandia
Selain pembangunan Masjid IKN, pemerintah juga sedang menggenjot sektor infrastruktur potensial seperti smart water, smart transportation, irigasi, bendungan, proteksi kebakaran, dan jalan tol. Salah satu kerja sama internasional dilakukan dengan Finlandia, yang dimulai sejak kunjungan Menteri Perekonomian Finlandia ke Indonesia pada Januari 2024.
Menurut Diana, pada World Water Forum (WWF) ke-10 di Mei 2024, Kementerian PU mengusulkan kolaborasi dalam pengembangan bangunan pintar, pelatihan desain dan konstruksi, serta implementasi teknologi canggih untuk infrastruktur. Salah satu fokusnya adalah penerapan Automated Waste Collection System (AWCS) di kawasan inti pemerintahan IKN.
Diskusi intensif antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU dan Finlandia pada Juni-Oktober 2024 terus membahas pengelolaan air dan proyek infrastruktur berkelanjutan. “Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan kawasan perkotaan yang layak huni, ramah lingkungan, dan berketahanan,” pungkas Diana.